Welcome to my small corner for Helloween. After thinking for several times, I decided to make more in Bahasa Indonesia rather than in English. I have put the Weiki interview from Hai Magazine. It was made on the Chameleon era, but unfortunately it is on Bahasa Indonesia. Call me lazy or whatsoever, I don't think I will translate it into English. Mau tahu perjalanan karir Helloween? Simak saja... Helloween mulai berdiri sekitar tahun 1978 waktu Kai Hansen mendirikan Gentry bersama dengan Peter Sielck. Dua tahun kemudian nama band ini kemudian berubah menjadi Second Hell seiring dengan masuknya Markus Grosskopf (bass) dan Ingo Schwichtenberg (drums). Kai Hansen kemudian merekrut Michael Weikath (mantan Powerfool) dan kembali mengubah nama band mereka menjadi Iron Fist pada tahun 1982. Tidak puas dengan nama band mereka, atas ide dari Ingo mereka kemudian mengubah nama lagi menjadi Helloween. Pilihan nama yang tepat, karena nama inilah yang akhirnya mambawa mereka ke jenjang sukses. Dengan formasi Kai Hansen (vokal, gitar), Michael Weikath (gitar), Markus Grosskopf (bass), dan Ingo Schwichtenberg (drums), mereka sempat merilis mini album keroyokan berjudul Death Metal dengan menyumbang lagu berjudul Oernst Of Life (lagu karya Weikath semasa dia masih di Powerfool) dan Metal Invaders. Kemudian mereka merilis Helloween dan Walls of Jericho. Sekadar catatan, album-album ini sampai sekarang belum dirilis di Indonesia. Pada saat melakukan konser untuk mendukung Walls of Jericho, Kai Hansen merasa kesulitan untuk menyanyi dan bermain gitar pada saat yang bersamaan. Karena ia memutuskan untuk berkonsentrasi pada permainan gitar, maka mereka menarik vokalis sementara Ralph Scheepers. Sedangkan untuk mengisi vokal untuk album berikutnya, yaitu Keeper of the Seven Keys1, Michael Weikath membawa vokalis belia bersuara emas Michael Kiske (mantan I'll Prophecy). Weikath menemukan Kiske lewat seorang pegawai toko rekaman. Dengan vokalis baru inilah Helloween memperoleh sukses besar di kancah metal. Sangat disayangkan, setelah peluncuran album ketiga mereka, Keeper of the Seven Keys2, Kai Hansen memutuskan untuk meninggalkan Helloween dan membentuk band-nya sendiri yaitu Gamma Ray. Pada saat yang sama, mereka memutuskan untuk hengkang dari perusahaan rekaman yang menaungi mereka, Noise. Mereka kemudian bergabung di bawah label EMI. Mereka sempat merilis dua album di bawah EMI Records. Yang pertama adalah Pink Bubbles Go Ape. Untuk mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan oleh Kai, Weikath menelepon Roland Grapow (mantan Rampage). Sayang sekali, kedua album yang dikeluarkan dengan label EMI ini sering disebut sebagai dua album terburuk Helloween. Album Chameleon, yang musiknya sangat menyimpang dari album-album lainnya, dianggap oleh banyak media massa metal sebagai album terburuk Helloween. Mungkin kejadian di Indonesia bisa dibilang cukup aneh, karena lagu Windmill (yang sangat jelas bukan lagu keras) menjadi lagu hit. Berangkat dari kedua album inilah perpecahan dalam tubuh Helloween dimulai. Ingo Schwichtenberg terlibat masalah obat-obatan yang memperburuk keadaannya. Dia mulai mengalami kesulitan untuk ikut manggung. Untuk sementara Helloween menggunakan pemain drum Ritchie Abdel-Nabi untuk menggantikannya. Namun melihat kesulitan yang semakin berlarut, mereka akhirnya memutuskan untuk tidak mempertahankan Ingo di dalam band. Sementara itu, perbedaan pendapat antara Michael Kiske dan anggota band lainnya semakin tajam, sehingga Michael Kiske akhirnya keluar (atau dikeluarkan? -setiap pihak punya pandangan masing-masing) dan menjadi artis solo. Masih ditambah lagi dengan masalah yang muncul antara mereka dan pihak perusahaan rekaman. Mereka akhirnya pun cabut dari EMI. Dalam album berikutnya, Master of the Rings, mereka menghadirkan vokalis dan drummer baru. Seorang teman lama Weikath, Andi Deris (mantan Pink Cream 69) mengambil alih posisi yang ditinggalkan Kiske. Asal tau saja, Andi dan Weiki sudah saling kenal sejak sekitar tahun 1987. Sedangkan drummer baru mereka adalah Uli Kusch (mantan Axe La Chapelle) yang pernah bermain di Gamma Ray. Sekadar tambahan info, waktu pembuatan Master of the Rings, Uli belum menjadi anggota tetap di Helloween. Pada bulan Maret tahun 1995, tepatnya tanggal delapan, datang berita duka. Ingo Schwichtenberg meninggal dunia. Ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat ke depan kereta bawah tanah. Untuk mengenang kematian salah satu pendiri Helloween ini, mereka mendedikasikan album The Time of The Oath untuknya. Sekadar catatan tambahan, lagu Forever and One (Neverland) menjadi cukup populer di beberapa kota di Indonesia (misalnya di Solo sepertinya waktu itu hampir semua anak tahu paling tidak chorus-nya)... Tentu saja kita tidak bisa mematok kepopuleran band metal lewat lagu balada mereka. Helloween kemudian merilis album live kedua mereka yang berjudul High Live. Album ini sangat menarik karena kita bisa melihat (atau mendengar) bagaimana Andi menyanyikan lagu dari era Kiske. Selang antara High Live dan album berikutnya, dua anggota Helloween merilis album solo mereka. Andi Deris merilis Come In From The Rain dan Roland Grapow merilis The Four Seasons Of Life. Tahun 1998 Helloween merilis Better Than Raw dan merebut hati banyak penggemarnya. Setelah tour mereka selesai, para anggota Helloween segera menyibukkan diri dengan proyek-proyek pribadinya, disamping melakukan persiapan untuk rekaman album berikutnya. Hasilnya, sampai pertengahan tahun 1999, empat dari lima anggota Helloween merilis album mereka. Markus Grosskopf dengan bandnya Shock Machine merilis sebuah self titled album, Uli merilis Catch The Rainbow - A Tribute To Rainbow, dan Roland Grapow merilis Kaleidoscope yang disusul Andi Deris pada bulan September dengan album keduanya Done By The Mirrors. Namun demikian, bukan berarti kelima anggota Helloween itu melupakan nasib band mereka. Buktinya mereka melemparkan sebuah album kompilasi dari berbagai band yang mereka anggap sangat berpengaruh dalam karier mereka, Metal Jukebox. Dalam album ini, mereka meng-Helloweenize lagu-lagu lama yang mungkin belum pernah didengar oleh para penggemar mereka. Dari album ini pun tampak bahwa selera musik mereka tidak melulu metal saja. Akhir bulan Oktober 2000 yang lalu mereka kembali dengan album baru berjudul The Dark Ride. Banyak fans yang menyambut baik album ini, namun tidak sedikit pula yang kecewa. apa sebabnya? Mereka mengubah gaya musik mereka. Menjadi seperti Chameleon lagi? Tentu saja tidak! Mereka men-tune-down sound gitar mereka dan menulis lirik yang lebih gelap. Ada beberapa orang yang menyebut album ini berbau lebih komersial karena mengikuti arus musik yang ada. Toh begitu, mereka tetap mengeluarkan beberapa lagu yang dapat memuaskan para pendengar lamanya. Sayangnya, di pertengahan tahun 2001 ini muncul berita mengejutkan bagi segenap penggemar Helloween. Roland Grapow dan Uli Kusch secara resmi dipecat dari band tersebut. Menurut penuturan Roland, mereka berdua, yang saat itu sedang berada di Amerika Serikat untuk mengerjakan album solo Roland, mengetahui kabar pemecatan itu dari istri Roland. Di lain pihak, Weiki mengatakan bahwa Helloween mengeluarkan mereka karena merasa keduanya terlalu sibuk dengan proyek sampingan mereka dan menomorduakan band mereka. Untunglah sepertinya kedua belah pihak tidak menimbulkan gosip-gosip pertengkaran seperti kedua pergantian anggota sebelumnya. Posisi Uli Kusch segera digantikan oleh Mark Cross, x-drummer Metallium. Namun posisi ini segera digantikan oleh Stefan Schwarzman (umm, ini kalau saya nggak salah mengerti) karena Mark terkena penyakit tertentu yang disebabkan oleh virus yang menyebabkannya harus beristirahat. Dalam produksi album Rabits Don't Come Easy (2003) posisi drummer justru lebih banyak dilakukan oleh Mickey Dee (Motorhead). Menurut Andi Deris, Mark tidak akan diterima sebagai drummer walaupun sudah sembuh nanti. Katanya, hal ini tidak adil bagi drummer pengganti tersebut. Posisi Grapow kemudian diambil oleh Sascha Gaestner. Album RDCE ini sendiri disebut-sebut sebagai album yang kembali pada spirit lagu berlirik positif dan ringan sebagaimana mereka di awal karir mereka. Bagaimana album ini sebenarnya? Mungkin sebaiknya kita tunggu sampai masuk ke Indonesia...! And the story goes on..... |
|||||